Jakarta – Legenda hidup AC Milan dan bek tangguh Timnas Italia, Alessandro Nesta, memberikan pandangan menarik mengenai esensi kepelatihan di level tim nasional. Menurut Nesta, timnas jauh lebih membutuhkan semangat juang dan motivasi yang membara ketimbang sekadar taktik dan filosofi permainan yang terlalu rumit.
Baca Juga : Liga Spin Global: Ketika Adrenalin Stadion Pindah ke Gulungan Slot
Pandangan ini diutarakan Nesta dalam sebuah podcast bersama Gianluca Gazzoli, menanggapi isu seputar mantan rekan setimnya, Gennaro Gattuso, yang kini mengemban tugas berat sebagai pelatih Timnas Italia dengan misi membawa Gli Azzurri lolos ke Piala Dunia 2026.
Mengapa Spirit Lebih Krusial di Timnas?
Nesta berpendapat bahwa waktu berkumpul yang sangat terbatas di level tim nasional membuat pembahasan taktik yang mendalam menjadi kurang efektif. Pelatih timnas hanya memiliki beberapa hari untuk mempersiapkan tim, sangat berbeda dengan pelatih klub yang berinteraksi dengan pemain setiap hari sepanjang musim.
“Bagi saya, ya, tim nasional lebih membutuhkan hal ini (spirit) daripada sekadar taktik permainan. Taktik? Tapi kapan Anda bisa benar-benar membuat taktik itu?” ujar Nesta, menekankan keterbatasan waktu yang menjadi tantangan utama.
Dalam konteks ini, kemampuan seorang pelatih untuk membangkitkan gairah, mentalitas juara, dan rasa memiliki terhadap seragam timnas menjadi kunci utama keberhasilan.
Karakteristik Gattuso: Sang Badak yang Mampu Membakar Semangat
Nesta meyakini bahwa Gattuso—yang semasa bermain dikenal sebagai gelandang bertahan pekerja keras dengan daya juang tak tertandingi—memiliki karakter yang sempurna untuk peran ini. Meskipun Gattuso tidak dikenal sebagai pelatih yang inovatif dalam hal skema dan strategi permainan, ia unggul dalam hal motivasi dan manajemen emosi tim.
Nesta mengisahkan bagaimana Gattuso, yang akrab disapa Rino, mampu mengubah suasana latihan yang lesu di AC Milan:
“Gattuso adalah seorang juara. Mungkin dia bukan (Francesco) Totti, tapi dia mampu menaikkan level tim ketika latihan berjalan buruk… Pelatih kemudian melihat Rino, ia mulai menendang dan membuat semua orang marah sepanjang latihan, dan latihan dimulai,” kenang Nesta.
Karakter seperti ini, yang selalu menuntut 100% komitmen setiap hari, adalah aset tak ternilai bagi timnas. “Dia punya kemampuan itu, kemampuan untuk selalu memberikan 100% setiap hari, sesuatu yang hampir tidak bisa dilakukan oleh siapa pun,” tambah Nesta.
Perbedaan Pendekatan: Gattuso vs. Spalletti
Kecakapan taktik Gattuso memang menjadi keraguan utama yang mengiringi pengangkatannya, terutama karena ia menggantikan Luciano Spalletti. Spalletti, yang membawa Napoli juara, dikenal sebagai pelatih yang sangat detail, fokus pada filosofi permainan, dan ahli dalam meracik skema kompleks.
Nesta secara implisit menggarisbawahi bahwa di level klub, kecerdasan taktis Spalletti mungkin lebih unggul. Namun, di level timnas, soft skill Gattuso dalam memotivasi dan menciptakan energi positif jauh lebih relevan dan dibutuhkan.
Bagi Nesta, warisan semangat dan mentalitas juang Gattuso akan menjadi ‘taktik’ utama Italia untuk mengamankan tiket ke Piala Dunia 2026.